Resume Materi "membangun peradaban dari dalam rumah" dan Tanya Jawab

πŸ‘¨β€πŸ‘©β€πŸ‘§β€πŸ‘§
β€œ Rumah adalah taman dan gerbang peradaban yang mengantarkan anggota keluarganya menuju peran peradabannya ”
Bunda, rumah kita adalah pondasi sebuah bangunan peradaban, dimana kita berdua bersama suami, diberi amanah sebagai pembangun peradaban melalui pendidikan anak-anak kita. Oleh karena itu sebagai orang yang terpilih dan dipercaya oleh yang Maha Memberi Amanah, sudah selayaknya kita jalankan dengan sungguh-sungguh.
Maka tugas utama kita sebagai pembangun peradaban adalah mendidik anak-anak sesuai dengan kehendakNya, bukan mencetaknya sesuai keinginan kita.
Sang Maha Pencipta menghadirkan kita di muka bumi ini sudah dilengkapi dengan β€œ misi spesifiknya ”, tugas kita memahami kehendakNya.
Kemudian ketika kita dipertemukan dengan pasangan hidup kita untuk membentuk sebuah keluarga, tidak hanya sekedar untuk melanjutkan keturunan, atau hanya sekedar untuk menyempurnakan agama kita. Lebih dari itu, kita bertemu dengan suami dan melahirkan anak-anak, adalah untuk lebih memahami apa sebenarnya β€œ peran spesifik keluarga” kita di muka bumi ini.
Hal ini yang kadang kita lupakan, meski sudah bertahun-tahun menikah.
Darimana kita harus memulainya?
πŸ™‹ PRA NIKAH
Buat anda yang masih dalam taraf memantaskan diri agar mendapatkan partner membangun peradaban keluarga yang cocok, mulailah dengan tahapan-tahapan ini:
a. Bagaimana proses anda dididik oleh orangtua anda dulu?
b. Adakah yang membuat anda bahagia?
c. Adakah yang membuat anda β€œsakit hati/dendam’ sampai sekarang?
d. Apabila ada, sanggupkah anda memaafkan kesalahan masa lalu orangtua anda, dan kembali mencintai, menghormati beliau dengan tulus?
Kalau empat pertanyaan itu sudah terjawab dengan baik, maka melajulah ke jenjang pernikahan.
Tanyakan ke calon pasangan anda ke empat hal tersebut, minta dia segera menyelesaikannya.
Karena,
ORANG YANG BELUM SELESAI DENGAN MASA LALUNYA , AKAN MENYISAKAN BANYAK LUKA KETIKA MENDIDIK ANAKNYA KELAK
πŸ‘¨β€πŸ‘©β€πŸ‘§β€πŸ‘§ NIKAH
Untuk anda yang sudah berkeluarga, ada beberapa panduan untuk memulai membangun peradaban bersama suami anda dengan langkah-langkah sbb:
πŸ€Pertama temukan potensi unik kita dan suami, coba ingat-ingat mengapa dulu anda memilih β€œdia” menjadi suami anda? Apa yang membuat anda jatuh cinta padanya? Dan apakah sampai hari ini anda masih bangga terhadap suami anda?
πŸ€Kedua, lihat diri kita, apa keunikan positif yang kita miliki? Mengapa Allah menciptakan kita di muka bumi ini? Sampai kita berjodoh dengan laki-laki yang sekarang menjadi suami kita? Apa pesan rahasia Allah terhadap diri kita di muka bumi ini?
πŸ€Ketiga, lihat anak-anak kita, mereka anak-anak luar biasa. Mengapa rahim kita yang dipilih untuk tempat bertumbuhnya janin anak-anak hebat yang sekarang ada bersama kita? Mengapa kita yang dipercaya untuk menerima amanah anak-anak ini? Punya misi spesifik apa Allah kepada keluarga kita, sehingga menghadirkan anak-anak ini di dalam rumah kita?
πŸ€Keempat, lihat lingkungan dimana kita hidup saat ini. Mengapa kita bisa bertahan hidup dengan kondisi alam dimana tempat kita tinggal saat ini? Mengapa Allah menempatkan keluarga kita disini? Mengapa keluarga kita didekatkan dengan komunitas-komunitas yang berada di sekeliling kita saat ini?
Empat pertanyaan di atas, apabila terjawab akan membuat anda dan suami memiliki β€œ misi pernikahan” sehingga membuat kita layak mempertahankan keberadaan keluarga kita di muka bumi ini.
πŸ‘©β€πŸ‘§β€πŸ‘§ ORANGTUA TUNGGAL (SINGLE PARENT)
Buat anda yang saat ini membesarkan anak anda sendirian, ada pertanyaan tambahan yang perlu anda jawab selain ke empat hal tersebut di atas.
a. Apakah proses berpisahnya anda dengan bapaknya anak-anak menyisakan luka?
b. Kalau ada luka, sanggupkah anda memaafkannya?
c. Apabila yang ada hanya kenangan bahagia, sanggupkah anda mentransfer energi tersebut menjadi energi positif yang bisa menjadi kekuatan anda mendidik anak-anak tanpa kehadiran ayahnya?
Setelah ketiga pertanyaan tambahan di atas terjawab dengan baik, segeralah berkolaborasi dengan komunitas pendidikan yang satu chemistry dengan pola pendidikan anda dan anak-anak.
Karena,
IT TAKES A VILLAGE TO RAISE A CHILD
Perlu orang satu kampung untuk mendidik satu orang anak
Berawal dari memahami peran spesifik keluarga kita dalam membangun peradaban, kita akan makin paham apa potensi unik produktif keluarga kita, sehingga kita bisa senantiasa berjalan di jalanNya.
Karena
Orang yang sudah berjalan di jalanNya, peluanglah yang akan datang menghampiri kita, bukan justru sebaliknya, kita yang terus menerus mengejar uang dan peluang
Tahap berikutnya nanti kita akan makin paham program dan kurikulum pendidikan semacam apa yang paling cocok untuk anak-anak kita, diselaraskan dengan bakat tiap anak, potensi unik alam sekitar, kearifan lokal dan potensi komunitas di sekitar kita.
Kelak, anda akan membuktikan bahwa antara pekerjaan, berkarya dan mendidik anak, bukanlah sesuatu yang terpisahkan, sehingga harus ada yang dikorbankan
Semuanya akan berjalan beriring selaras dengan harmoni irama kehidupan.
Salam Ibu Profesional,
/Tim Matrikulasi IIP/
SUMBER BACAAN
Agus Rifai, Konsep,Sejarah dan Kontribusi keluarga dalam Membangun Peradaban, Jogjakarta, 2013
Harry Santosa dkk, Fitrah Based Education, Jakarta, 2016
Muhammad Husnil, Melunasi Janji Kemerdekaan, Jakarta, 2015
Kumpulan artikel, Membangun Peradaban, E-book, tanggal akses 24 Oktober 2016
πŸ€πŸ€πŸ€ Resume Sesi Tanya Jawab Materi Matrikulasi Institute Ibu Profesional Batch#3 Sesi#3 πŸ€πŸ€πŸ€
1.Ayut Triyasih (Kediri)
Pertanyaan :
Kelak, Anda akan membuktikan bahwa antara pekerjaan, berkarya dan mengasuh anak bukanlah sesuatu yang terpisahkan sehingga harus ada yang dikorbankan.
Dari konten kalimat di atas, maksudnya bagaimana ya bunda, apakah harus ada yang dikorbankan misal masih bisa berjalan beriringan dan ada harmonisasi apakah idealnya harus ada yang dikorbankan. Terimaksih.
Jawaban:
Bunda iyut.
Coba dipahami ulang kalimat ini
" Kelak, anda akan membuktikan bahwa antara pekerjaan, berkarya dan mendidik anak, bukanlah sesuatu yang terpisahkan, sehingga harus ada yang dikorbankan.
Semuanya akan berjalan beriring selaras dengan harmoni irama kehidupan." Antara pekerjaan, berkarya, mendidik anak sesungguhnya berjalan pada track yg sama. Sehingga ketiganya akan senantiasa beriringan dan tidak harus mengorbankan salah satunya ketika memang sudah on track. Contoh: seorang perempuan yang memiliki anak dan tanggung sebagai istri masih bisa mengaktualisasikan dirinya sesuai passionnya. Namun ketika ketiganya berbenturan maka di situlah skala prioritas bermain. βœ…
2. Fida (jombang)
Pertanyaan:
1. Bagaimana cara membantu menemukan misi spesifik suami? Kebetulan saya sudah pernah ikut talents mapping, akan tetapi masih bingung bagaimana cara membedakan bahwa suami mmg berpotensi (bakat) di suatu bidang atau hanya sekedar suka/enjoy tanpa ada potensi?
Jawaban:
Bunda fida...
Sabar ya, materi tentang pertanyaan bunda akan kita pelajari pada materi selanjutnya.
Utk saat ini cobalah identifikasi sesuai kaidah 4e (Enjoy, Easy, Excellent, Earn)
Buat sebuah permainan bersama suami untuk menemukannya
Manusia pada fitrahnya adalah homoludens_ ( makhluk yang suka bermain). Jadikanlah pencarian misi spesifik hidup ini dg kegiatan yg asyik, selayaknya kita sedang bermain, jadi penuh energi. Tentunya bermain bersama-sama akan lebih asyik πŸ˜Š βœ…
3. Elok wardaniyah (jombang)
Pertanyaan:
dari semua pertanyaan yg ada di materi 3 di atas, jawaban dr lubuk terdalam hati saya, semua adalah yang terbaik dari Allah swt utk saya dan keluarga😭 tp kenapa ya saya masih sulit untuk bisa mengontrol emosi, ke anak2 saya bisa menahan, tp ke suami kok susah ya? merasa bersalah banget karena masih sering cerewet,bawel dan menuntut suami ngerti keinginan saya, padahal kalo diingat2 lagi sepele sih, misal : keluar dr KM jgn bikin becek keset dlu smpe kering spy anak2 tdk terpeleset, baju kotor ditaruh ditempatnya kgn digantung di balik pintu, dsb. Pdhl kami udh srg bahas tp suami berubah sehari dua hari, hbs itu balik lagi ke bad habitnya. Lain2 he is the one, terbaik untuk saya dr Allah swt😭
Jawaban:
Bunda elok...
Setiap manusia diciptakan dgn bentuk yang terbaik. Unik. Carilah apa yang menjadi kelebihan pasangan/anak kita, jadikan itu sbg kekuatan.
Sementara yang menjadi kelemahan pasangan (ketika masih bisa kita ubah) cobalah untuk komunikasi ulang, barangkali ada pesan kita yg belum dipahami oleh suami. Bisa juga bunda membuat semacam SOP dirumah jika dirasa suami dan anak masih belum ada perubahan. βœ…
4. Pipit Wulandari (Jombang)
Pertanyaan:
Saya merasa sedikit kesulitan untuk menemukan passion dan kelebihan saya. Kalau melihat suami spertinya mudah sekali tahu passionnya, dan setiap menggeluti suatu pekerjaan, selalu kelihatan hasilnya. Gmna ya bun caranya? Beliau selalu mendorong saya untuk berkarya, tpi terkadang saya sndiri yg bingung harus mulai darimana..
Maturnuwun jawabannya..😊
Jawaban:
Bunda Pipit yang sedang berjuang menemukan passion...
Sama seperti jawaban pada no 2, Langkah awal, bunda sedikit flash baik pada #nhw sebelumnya. saat ini coba bunda amati lagi dan detaili chek list yang sudah bunda buat pada #nhw2. Khususnya aspek individu, kompetensi apa yang bunda tulis disana? Pada #nhw1, ilmu apa yang ingin bunda fokuskan di universitas kehidupan ini?
Selamat melihat tanda2 dari Sang Pencipta ya bunda πŸ˜‰ βœ…
5. Fitien H (Jombang)
Pertanyaan :
Bagaimana cara mengenali dan menemukan keunikan positif pada diri kita sendiri? Karena bagi saya agak sulit menemukan hal-hal unik atau potensi positif yg ada pada diri saya yg nantinya bisa saya kembangkan. Mohon pencerahannya. Terimakasih πŸ™
Jawaban:
Bunda Fitien...
Sang Maha Pencipta menghadirkan kita di muka bumi ini sudah dilengkapi dengan β€œ misi spesifiknya ”, tugas kita memahami kehendakNya.
cara memahami kehendakNya adalah membaca tanda-tanda cintaNya yang diberikan ke kita selama ini. Apakah kita menyadarinya bahwa DIA sudah banyak memberikan banyak tanda-tanda cinta ke kita, sehingga kita paham maksud DIA menciptakan kita? atau kita menganggapnya biasa-biasa saja, sehingga tidak membuat berpikir banyak?
Point-point yang berikan di materi #3 ini adalah sedikit dari banyak clue yang bisa kita jawab bersama. perlahan-perlahan kami pandu di program matrikulasi ini. βœ…
6. Aditya Rahma Asal (Tulungagung)
Pertanyaan:
Berhubungan dg memaafkan luka lama untuk kemudian membangun misi bersama suami/istri. bagaimanakah jika luka itu disebabkan oleh suami atw istri sendiri yg mungkin dlm suatu episode perjalanan pernikahan salah satunya pernah tergoda oleh pihak ke-3, shg menimbulkan luka yg teramat dalam bagi suami/istri yg jd korban. Apakah bisa misi klrg dibangun dlm keadaan terluka? Dmna rasa kepercayaan pada pasangan, yg merupakan salah satu pondasi dlm rumah tangga itu masih harus dibangun kembali, karena telah rusak akibat kehadiran org ke-3,Bagaimanakah agar bisa memaafkan dg maaf yg sesungguhnya, shg misi klrg bisa dibuat dan diwujudkan...? trimakasih
Jawaban:
Mb Aditya Rahma, memaafkan adalah perbuatan yg sangat mulia.
Membangun misi keluarga dan proses recovery ini bisa berjalan seiring. Justru menurut saya inilah titik baliknya. Dengan taubatan nasuha insyaa'allah akan memudahkan prosesnya.
Proses memaafkan terkadang tdk akan berhasil tanpa tekad yg kuat.
*orang yg belum selesai dengan masa lalunya, akan menyisakan banyak luka, ketika mendidik anak kelak*
Alirkan rasa cinta secara terus menerus agar luka itu lambat laun pulih. Memaafkan jauh lebih baik, karena memaafkan artinya kita sedang berburu tiket menuju surga. Memaafkan juga berarti kita mendo'akan pasangan kita agar lebih baik. Dan tentunya dengan memaafkan kita akan memiliki tubuh yg sehat, karena keseimbangan hormon.
Yg jelas memaafkan mendekatkan kita pada ampunan Allah. βœ…
7. Suci (jombang)
Pertanyaan:
1. Maaf kalau berhubungan dg misi itu saya masih bingung, bolehkah saya tau cth misi spesifik itu seperti apa dan bagaimana kita bisa memahaminya?
2. Dan untuk memahami peran spesifik keluarga utk point no 4 ( lihat lingkungam dmn kita hidup) . Bagaimana dg saya yg blm bisa mandiri karena masih pulang ke ortu dan mertua?
Terimakasih πŸ™
Jawaban:
Mencari tahu apa tujuan Allah menciptakan kita dimuka bumi, itulah misi spesifik hidup mb, berbeda-beda untuk masing2 orang
Tidak masalah, bisa jadi inilah misi yg Allah perintahkan kpd mbak Suci, yakni untuk memuliakan orang tua. Jalani dengan ikhlas sambil mencari tau apa misi yg lain.
Bunda Suci...
>Cth misi spesifik, pendidik bidang ibu dan anak. Bisa melihat materi ustad Harry Santosa tentang macam2 bidang.
Cara memahaminya Lihat jawaban no 5⃣
> Kunci utama ketika kita masih jadi satu dengan orangtua adalah komunikasi
Libatkan orangtua/mertua menjadi satu team dg kita, berikan mereka peran khusus yg bisa dikerjakan.
Kemudian bicarakan dengan suami, bahwa ring 1 yg harus kita bangun adalah keluarga inti plus ortu kita.
Makin kreatif dg solusi, bunda suci akan makin menemukan peran peradaban bunda di muka bumi ini
Karena yg memiliki tantangan hidup seperti bunda prima itu banyak, tidak hanya bunda sendirian.
Kalau bunda suci bisa menyelesaikannya, maka memang peran bunda di ranah tersebut βœ…
8. Tri wahyuni utami (lamongan)
Pertanyaan:
1. Saya punya orang tua yg mempunyai karakter keras dan tegas.keras d sini suka main fisik. Misal memukul. Saya selalu teringat hal itu. Padahal saya sudah berfikir knp ibu saya bersikap seperti it. It semua karena mereka sayang sama saya. Hingga saya tumbuh dan besar menjadi orng yg sperti ini. Saya sudah berusahaa nemaafkan dan melupakan semua keburukan yg pernah d lalukan ibu saya tp masih saja teringat. Sehingga terkadang saya meniru cara didik ortu saya. Menurut bunda bagaimn cara saya agar bnr2 bisa melupakannya??
2. " keunikan dalam diri kita". Saya masih blum bisa melihat ke unikan dlm dri saya. Mungkin ada tekniknya untuk meliht ke unikan dlm diri kita??
Trimakasih...πŸ™πŸ˜Š
Jawaban:
Bunda tri wahyuni..
Tazkiyatunnafs adalah bahasa alQuran untuk mentherapy secara alamiah dan fitriyah apa apa yang menyebabkan kita berperilaku buruk. Tiada cara yang baik dan mengakar kecuali memperbaiki jiwa sebelum memperbaiki fikiran dan amal.
Belum pernah ada surat di dalam alQuran dimana Allah bersumpah begitu banyak, sampai 11 kali, kecuali untuk pensucian jiwa "sungguh beruntung mereka yang mensucikan jiwanya" (surat asSyams).
Warisan pengasuhan masa lalu dalam dunia psikolog sering disebut Inner Child, kadang sehebat apapun ilmu parenting atau psikologi yang kita pahami, tetap saja di tataran praktis yang kita pakai adalah apa yang pernah kita alami ketika kecil. Misalnya, kita tahu membentak dan menjewer itu buruk, namun ketika kekesalan memuncak maka hilang semua pemahaman, yang ada lagi lagi membentak dan menjewer.
Ada terapinya untuk ini, namun sebaiknya kita menggunakan jalur alamiah dan syar'i yaitu Tazkiyatunnafs, atau pensucian jiwa. Ini perlu waktu, perlu momen, perlu keberanian utk keluar dari zona nyaman dan instan.
AlQuran juga mengingatkan bahwa sebelum ta'lim maka penting untuk tazkiyah lebih dulu. Dalam prakteknya paralel saja, karena begitu kita berniat sungguh2 mendidk anak sesuai fitrahnya maka sesungguhnya kita sedang tanpa sadar mengembalikan fitrah kita atau sedang tazkiyatunnafs
Dalam buku tarbiyah Ruhiyah, pensucian jiwa itu bisa dilakukan dengan 5 M
1. Mu'ahadah -mengingat ingat kembali perjanjian kita kepada Allah. Baik syahadah, maksud penciptaan, misi pernikahan, doa doa ketika ingin dikaruniai anak, menyadari potensi2 fitrah dstnya
2. Muroqobah - mendekat kepada Allah agar diberikan qoulan sadida, yaitu ucapan dan tutur yang indah berkesan mendalam, idea dan gagasan yang bernas dalam mendidik, sikap dan tindakan yang pantas diteladani. Allahlah pada hakekatnya Murobby anak anak kita, karena Allahlah yang memahami fitrah anak anak kita. Maka kedekatan dengan Allah adalah agar hikmah hikmah mendidik langsung diberikan Allah untuk anak anak kita melalui diri kita.
3. Muhasabah - mengevaluasi terus menerus agar semakin sempurna dan sejalan dengan fitrah dan kitabullah, bukan obsesi nafsu dan orientasi materialisme
4. Mu'aqobah - menghukum diri jika tidak konsisten dengan hukuman yang membuat semakin bersemangat dan semakin konsisten untuk tidak melalaikan amanah
5. Mujahadah - sungguh sungguh menempuh jalan sukses (fitrah) dengan konsisten, membuat perencanaan dan ukuran2 nya
(Hasil Diskusi dengan Ustadz Harry Santosa dan Ustdz Aad seputar "tazkiyatunnafs)
Jawaban pertanyaan no 2⃣ sama dengan jawaban saya pada pertanyaan 5⃣ βœ…
9. Badriyah fitriani (Nganjuk)
Pertanyaan:
1. Bagaimana trik jitu utk memaafkan suami; krn sikap cueknya dulu, sy memiliki luka batin dan semacam dendam dg beliau. Meski diluar itu semua sy inshaallah tetap berusaha menjadi istri yg baik. Sudah menanamkan konsep "lihat kelebihannya" tp sepertinya sudah menjadi habbit utk kurang menghargainya terutama ketika dia menyampaikan sesuatu
2. Apakah 2 hal diatas bisa diperbaiki dan apabila dendam sy msh membayangi alam bawah sadar, apakah bisa sy membentuk keluarga yg harmonis.
3. Apakah berbahaya jika, anak nyaman dg orla (minta main bareng)? hal itu mgkn krn anak terbiasa bersosialisasi dg banyak orang.
Jawaban:
Masih berhubungan dengan pertanyaan no 6 ya mb.
Anak bergaul dengan orang lain sah-sah sj. Yg penting kita tau dengan siapa dan bagaimana latar belakangnya βœ…
πŸ”Ÿ Feri Fridawati (Trenggalek)
Pertanyaan:
1. Bagaimana cara kita mengetahui tentang mendidik anak sesuai kehendakNya? Banyak orang yang mendidik anak-anaknya baik menurutnya tp tidak baik untuk anak dan tanpa di sadari akan merusak jiwa anak.
2. Contoh dari peran spesifik keluarga apa saja?
Jawaban:
Bunda Feri....
Tugas orang tua adalah menjaga dan membangkitkan fitrah anak, maka didiklah anak sesuai dengan fitrahnya.
Seringkali kali orang tua mendidik anak sesuai dengan keinginannya, bukan sesuai fitrahnya.
Kembalikan fitrah kita sebagai orangtua, maka fitrah anak akan terjaga insya Allah.
Cth peran spesifik keluarga - - >Keluarga pendidik.Ada refensi bagus yg bs bunda pelajari πŸ‘‡
Prinsip Mendidik Fitrah Bakat
*Oleh: Ustadz Harry Santosa*
قُلْ ΩƒΩΩ„Ω‘ΩŒ ΩŠΩ‘ΩŽΨΉΩ’Ω…ΩŽΩ„Ω ΨΉΩŽΩ„Ω°Ω‰ Ψ΄ΩŽΨ§ΩƒΩΩ„ΩŽΨͺِهٖ Ψ• ΩΩŽΨ±ΩŽΨ¨Ω‘ΩΩƒΩΩ…Ω’ Ψ§ΩŽΨΉΩ’Ω„ΩŽΩ…Ω Ψ¨ΩΩ…ΩŽΩ†Ω’ Ω‡ΩΩˆΩŽ Ψ§ΩŽΩ‡Ω’Ψ―Ω°Ω‰ Ψ³ΩŽΨ¨ΩΩŠΩ’Ω„Ω‹Ψ§
Katakanlah (Muhammad), "Setiap orang berbuat sesuai dengan pembawaannya masing-masing." Maka Tuhanmu lebih mengetahui siapa yang lebih benar jalannya.
[QS. Al-Isra': Ayat 84]
Setiap anak lahir dengan membawa fitrah. Secara garis besar, yang pertama, fitrah ada yang terkait dengan Ketuhanan dan Keagamaan yaitu potensi serta dorongan bawaan manusia untuk menerima Ketuhanan atau Keagamaan. Yang kedua, fitrah ada yang terkait dengan kemanusiaan itu sendiri yaitu potensi bawaan manusia (innate goodness atau innate character) untuk menjalani peran peran terbaik di muka bumi.
1. Jangan Sia Siakan Bakat. Diantara fitrah itu adalah fitrah bakat. Ibnul Qayyiem dalam bukunya Tuhfatul Maudud mewanti wanti agar kita janganlah sampai melalaikannya sehingga anak kehilangan perannya. Banyak bersyukurlah (optimis dan tenang) atas fitrah bakat tiap anak dan yakinlah bahwa tiap anak kita dengan fitrah bakatnya pasti punya peran spesifik istimewa di muka bumi yang ditunggu tunggu dunia di masa depan.
2. Bakat untuk mencapai Maksud penciptaan. Jika peran spesifik istimewa atas fitrah bakat ini dicapai atau "accomplished" maka maksud penciptaan untuk menjadi Hamba Allah dan Khalifah Allah akan juga tercapai. Maka mendidik fitrah bakat adalah menemani anak anak kita untuk menemukan jatidirinya sesuai tahapan usianya (lihat no 7,8,9) dan menghantarkan mereka untuk menjalani peran spesifik peradaban di dunia yang sesuai dengan fitrah bakat atau sifat uniknya itu dalam rangka memenuhi maksud penciptaan itu.
3. Temukan Peran Unikmu Sendiri. Mendidik tiap aspek fitrah harus berujung kepada peran spesifik terbaik dan adab mulia sesuai atas aspek fitrah bakatnya itu. Mendidik fitrah bakat harus berujung kepada agar anak anak kita memiliki peran peradaban spesifik di dalam bidang kehidupan di masyarakat dengan kemauan memberi sebanyak banyak manfaat atau memberi adab mulia bagi kehidupan. Peran spesifik ini bisa jadi belum ada contohnya pada saat ini, tugas kitalah mendorong anak anak kita menemukan peran uniknya sendiri atas fitrah bakatnya itu
4. Dipandu Kitabullah. Mendidik fitrah bakat harus dipandu dengan nilai nilai Kitabullah agar menjadi peran yang menebar rahmat (rahmatan lil alamin) dan kabar gembira serta peringatan (bashiro wa nadziro)
5. Jangan Menjadi Versi Kedua Orang lain. Diantara makna kata "Fithrah" adalah Al-Ibtida atau diciptakan tanpa contoh alias unik. Jadi makna fitrah bakat adalah merupakan sifat unik atau fitur unik manusia, tentu yang positif. Fitrah bakat merupakan karakter unik yang merupakan bawaan lahir (nature character) yang melekat pada personaliti manusia sehingga membuatnya unik dalam berfikir, merasa dan bertindak. Sesungguhnya, tiap anak unik dengan sifat pembawaan uniknya atau bakat pembawaanya masing masing. Maka jangan pernah mendorong apalagi memaksa agar anak kita menjadi versi kedua dari orang lain.
6. Bakat itu Passion. Fitrah bakat atau Sifat unik ini Allah instal sejak lahir agar kelak manusia memiliki peran peradaban spesifik dalam satu atau beberapa bidang dalam kehidupan masyarakat atau peradabannya pada sebuah zaman dimana mereka ditakdirkan hidup. Fitrah bakat adalah panggilan hidup yang terlihat dari bagaimana manusia menjalaninya dengan ghairah, passion dan bahagia. Inilah mengapa manusia butuh bahkan diperintah untuk berjama'ah karena tidak ada manusia yang mampu menjalankan semua peran.
7. Pada tahap usia 0-6 tahun, fitrah bakat akan nampak sebagai sifat unik, maka amati dan buatlah jurnal aktifitas yang dapat merekam sifat uniknya, yaitu aktifitas yang relevan dengan sifat uniknya dengan ciri antusias, bahagia, keren dalam melakukannya.
8. Jangan Benturkan dengan Adab/Akhlak. Beberapa sifat unik di bawah 7 tahun bisa jadi terlihat "tidak beradab", misalnya keras kepala, cerewet, cengeng, penakut dsbnya. Maka jangan tergesa dibenturkan dengan adab atau akhlak, banyak bersyukurlah bahwa Allah tidak mungkin menciptakan anak yang jahat dan tidak punya masa depan. Lihatlah bahwa anak keras kepala itu sesungguhnya berbakat sebagai pemimpin, tidak ada pemimpin yang mudah diatur bukan? Anak cerewet itu sesungguhnya adalah komunikator atau orator atau presenter dsbnya yang handal, bukankah semua peran itu bukan peran pendiam bukan?
9. Pada tahap usia 7-10 tahun, berikan aktifitas yang relevan dengan sifat unik. Ajak untuk "tour de talents" untuk membuka wawasan aktifitas atau peran yang relevan dengan sifat uniknya itu. Jika sifat uniknya, misalnya suka memimpin, maka berikan aktifitas dimana ananda selalu mendapat kesempatan untuk memimpin. Ingat setiap anak bisa memiliki sifat unik lebih dari satu, sehingga aktifitas yang relevan juga bisa banyak.
10. Pada tahap usia 11-14 tahun, pastikan bakat anak sudah dipastikan atau ditemukan pada usia 10 tahun, jika belum maka prosesnya diulang seperti pada tahap di no 7, 8 dan 9 di atas. Lakukan talents mapping jika masih ragu. Jika sudah yakin maka kembangkan bakat itu dengan konsisten dan disiplin sehingga menjadi peran peradaban terbaik. Berikan Maestro Bakat untuk pemagangan bakatnya dan berikan Murobby/Chaperon untuk menggembleng adab / akhlaknya. Ingat bahwa peran ananda kelak bisa jadi belum ada pada zaman ini.
Tahapan di atas adalah tahapan Ideal, bisa jadi tiap anak berbeda kesempatan untuk mengembangkannya, maka yang bisa kita lakukan adalah berdoa dan mempersiapkan yang terbaik.
Salam Pendidikan Peradaban
11. Lailiyah choirun nisak (lamongan)
Pertanyaan:
1. Anak adalah amanah dari allah yang harus kita jaga,rawat, mendidiknya dengan sebaik mungkin,, bagaimana cara mendidik anak agar anak itu menjadi seorang anak yg berbudi luhur?
2. Kebiasaan ibu2 suka ngomel terhadap anknya, bagaimana tips mengurangi ngomel?
Jawaban:
Bunda, budi pekerti luhur inilah akhlaq dan akhlaq itu adab. Adab yg baik terlahir dari pembiasaan dari kedua orang tuanya. Agar menjadi pembiasaan maka orang tua harus menjadi contoh teladan pertama
Kebiasaan mengomel fitrah para ibu, kemarin baru dapat ilmu "gigit lidah" dari pak Dodik πŸ˜¬
Bu Septi say,
> For THINGS to CHANGE, I must CHANGE FIRST
Lakukan perubahan dari diri kita dulu, mulai dari yg kecil dan sederhana
> Misal komitment mengubah ngomel jadi komunikasi produktif dgn anak...
Maka...
Buat dulu komitmennya selama 3hari...
7hari...
10hari...
Dan tingkatkan terus menjadi 30hari...
Sampai 90hari... Dimana jika sudah bisa komitment melakukan sesuatu menjadi habit atau kebiasaan sampai 90hari di anggap telah sukses. Tingkatkan dgn kebiasaan yg lain.
βœ…
12. Icha (Banyuwangi)
Assalamu'alaikum, mohon pencerahannya...
1. Seingat saya, dulu ayah saya mendidik anak-anaknya dengan tegas sehingga terkesan ada jarak antara ayah dan anak2nya, apakah hal ini masih relevan jika dipraktekkan dalam proses mendidik anak pada zaman ini?
2. Sebelum menikah, saya termasuk orang yang ingin aktif dlm lingkungan, contoh mengikuti organisasi untuk mengembangkan bkat dan minat.. Tapi, setelah menikah, saya merasa pasif, sudah jarang menulis karya seperti dlu.. Saya bertanya-tanya, apakah ini karena kesibukan mengurus anak n rumah atau memang gejala dr 'malas', saya merasa belum eksis dlam hidup di lingkungan saya.. Apa pola yang harus saya rubah?
3. Suami saya sepertinya setelah menikah, semakin memaksimalkan potensi & menunjukkan kematangannya, sedangkan saya sepertinya belum berubah semakin baik.. Apakah pikiran semacam ini wajar?
Jawaban:
Zaman telah berubah, pola pendidikan pun telah mengalami perkembangan yg sangat pesat mengiring zaman. Perbanyak belajar ilmu parenting agar mengetahui pola apa yg tepat utk diterapkan ke anak. Karena setiap anak unik dan berbeda, bisa jadi untuk anak yg berbeda tdk bs diterapkan pola yg sama.
Berdamailah dengan innerchild anda agar bisa menemukan pola yg tepat untuk anak anda
Anak bukan penghalang dan bukan alasan utk tdk bisa berkiprah. Tinggal bagaimana bunda mampu mengatur kehidupan yg akan menyelaraskan antara kiprah di masyarakat dan hak keluarga. Patut diapresiasi pencapaian suami bunda Icha.
Jika bunda merasa belum berubah, maka segeralah berubah menjadi semakin baik.
LAKUKAN.... LAKUKAN.... LAKUKAN.... JANGAN TUNDA-TUNDA
Suami adalah Partner kita. Maka idealnya ketika Partner kita menuju kebaikan maka kita juga menuju arah yg sama. Fastabiqul khairat bun βœ…
13. Ella (Kediri)
Pertanyaan:
bagaimana jika seorang ibu dan ayah msh merasa jauh dr cukup utk mengantarkan anak2nya membangun peradaban? sdh berusaha,belajar keras, tp khawatir ketinggalan krn arus informasi dan kembangtumbuh anak2 semakin cepat d masakini?
Jawaban:
Bunda ella...
InsyaAllah apa yang bunda dan suami ikhtiarkan selama ini dalam mengantarkan ananda tidak sia2. Kuncinya PEDE, KOMITMEN, KONSISTEN, YAKIN. βœ…

Komentar

Postingan populer dari blog ini

RESUME "ADAP MENUNTUT ILMU" DAN SESI TANYA JAWAB

RESUME "MENJADI IBU PROFESIONAL, KEBANGGAAN KELUARGA" DAN SESI TANYA JAWAB

Mengenal Batas