RESUME "ADAP MENUNTUT ILMU" DAN SESI TANYA JAWAB
Senin 23 januari 2017
πΈ
πΈ
πΈ
πΈ
πΈ
πΈ
πΈ
πΈ
πΈ
πΈ
πΈ
πΈ
πΈ
πΈ
ADAB MENUNTUT ILMU














ADAB MENUNTUT ILMU
Disusun oleh Tim Matrikulasi- Institut Ibu Profesional
Menuntut ilmu adalah suatu yang dilakukan oleh seseorang untuk mengubah perilaku dan tingkah laku ke arah yang lebih baik. Karena pada dasarnya ilmu 4 kepada kebenaran dan meninggalkan segala kemaksiatan.
Banyak diantara kita terlalu buru-buru fokus pada suatu ilmu terlebih dahulu, sebelum paham mengenai adab-adab dalam menuntut ilmu. Padahal barang siapa orang yang menimba ilmu karena semata-mata hanya ingin mendapatkan ilmu tersebut, maka ilmu tersebut tidak akan bermanfaat baginya, namun barangsiapa yang menuntut ilmu karena ingin mengamalkan ilmu tersebut, niscaya ilmu yang sedikitpun akan sangat bermanfaat baginya.
Karena ILMU itu adalah prasyarat untuk sebuah AMAL, maka ADAB adalah hal yang paling didahulukan sebelum ILMU
Banyak diantara kita terlalu buru-buru fokus pada suatu ilmu terlebih dahulu, sebelum paham mengenai adab-adab dalam menuntut ilmu. Padahal barang siapa orang yang menimba ilmu karena semata-mata hanya ingin mendapatkan ilmu tersebut, maka ilmu tersebut tidak akan bermanfaat baginya, namun barangsiapa yang menuntut ilmu karena ingin mengamalkan ilmu tersebut, niscaya ilmu yang sedikitpun akan sangat bermanfaat baginya.
Karena ILMU itu adalah prasyarat untuk sebuah AMAL, maka ADAB adalah hal yang paling didahulukan sebelum ILMU
ADAB adalah pembuka pintu ilmu bagi yang ingin mencarinya
Adab menuntut ilmu adalah tata krama (etika) yang dipegang oleh para penuntut ilmu, sehingga terjadi pola harmonis baik secara vertikal, antara dirinya sendiri dengan Sang Maha Pemilik Ilmu, maupun secara horisontal, antara dirinya sendiri dengan para guru yang menyampaikan ilmu, maupun dengan ilmu dan sumber ilmu itu sendiri.
Mengapa para Ibu Profesional di kelas matrikulasi ini perlu memahami Adab menuntut ilmu terlebih dahulu sebelum masuk ke ilmu-ilmu yang lain?
Adab menuntut ilmu adalah tata krama (etika) yang dipegang oleh para penuntut ilmu, sehingga terjadi pola harmonis baik secara vertikal, antara dirinya sendiri dengan Sang Maha Pemilik Ilmu, maupun secara horisontal, antara dirinya sendiri dengan para guru yang menyampaikan ilmu, maupun dengan ilmu dan sumber ilmu itu sendiri.
Mengapa para Ibu Profesional di kelas matrikulasi ini perlu memahami Adab menuntut ilmu terlebih dahulu sebelum masuk ke ilmu-ilmu yang lain?
Karena ADAB tidak bisa diajarkan, ADAB hanya bisa ditularkan
Para ibulah nanti yang harus mengamalkan ADAB menuntut ilmu ini dengan baik, sehingga anak-anak yang menjadi amanah para ibu bisa mencontoh ADAB baik dari Ibunya
Para ibulah nanti yang harus mengamalkan ADAB menuntut ilmu ini dengan baik, sehingga anak-anak yang menjadi amanah para ibu bisa mencontoh ADAB baik dari Ibunya
βADAB PADA DIRI SENDIRI
a. Ikhlas dan mau membersihkan jiwa dari hal-hal yang buruk.
Selama batin tidak bersih dari hal-hal buruk, maka ilmu akan terhalang masuk ke dalam hati.Karena ilmu itu bukan rentetan kalimat dan tulisan saja, melainkan ilmu itu adalah βcahayaβ yang dimasukkan ke dalam hati.
Selama batin tidak bersih dari hal-hal buruk, maka ilmu akan terhalang masuk ke dalam hati.Karena ilmu itu bukan rentetan kalimat dan tulisan saja, melainkan ilmu itu adalah βcahayaβ yang dimasukkan ke dalam hati.
b. Selalu bergegas, mengutamakan waktu-waktu dalam menuntut ilmu, Hadir paling awal dan duduk paling depan di setiap majelis ilmu baik online maupun offline.
c.Menghindari sikap yang βmerasaβ sudah lebih tahu dan lebih paham, ketika suatu ilmu sedang disampaikan.
d.Menuntaskan sebuah ilmu yang sedang dipelajarinya dengan cara mengulang-ulang, membuat catatan penting, menuliskannya kembali dan bersabar sampai semua runtutan ilmu tersebut selesai disampaikan sesuai tahapan yang disepakati bersama.
e. Bersungguh-sungguh dalam menjalankan tugas yang diberikan setelah ilmu disampaikan. Karena sejatinya tugas itu adalah untuk mengikat sebuah ilmu agar mudah untuk diamalkan.
βADAB TERHADAP GURU (PENYAMPAI SEBUAH ILMU)
a. Penuntut ilmu harus berusaha mencari ridha gurunya dan dengan sepenuh hati, menaruh rasa hormat kepadanya, disertai mendekatkan diri kepada DIA yang Maha Memiliki Ilmu dalam berkhidmat kepada guru.
b. Hendaknya penuntut ilmu tidak mendahului guru untuk menjelaskan sesuatu atau menjawab pertanyaan, jangan pula membarengi guru dalam berkata, jangan memotong pembicaraan guru dan jangan berbicara dengan orang lain pada saat guru berbicara. Hendaknya penuntut ilmu penuh perhatian terhadap penjelasan guru mengenai suatu hal atau perintah yang diberikan guru. Sehingga guru tidak perlu mengulangi penjelasan untuk kedua kalinya.
c. Penuntut ilmu meminta keridhaan guru, ketika ingin menyebarkan ilmu yang disampaikan baik secara tertulis maupun lisan ke orang lain, dengan cara meminta ijin. Apabila dari awal guru sudah menyampaikan bahwa ilmu tersebut boleh disebarluaskan, maka cantumkan/ sebut nama guru sebagai bentuk penghormatan kita.
βADAB TERHADAP SUMBER ILMU
a. Tidak meletakkan sembarangan atau memperlakukan sumber ilmu dalam bentuk buku ketika sedang kita pelajari.
b. Tidak melakukan penggandaan, membeli dan mendistribusikan untuk kepentingan komersiil, sebuah sumber ilmu tanpa ijin dari penulisnya.
c. Tidak mendukung perbuatan para plagiator, produsen barang bajakan, dengan cara tidak membeli barang mereka untuk keperluan menuntut ilmu diri kita dan keluarga.
d. Dalam dunia online, tidak menyebarkan sumber ilmu yang diawali kalimat "copas dari grup sebelah" tanpa mencantumkan sumber ilmunya dari mana.
e. Dalam dunia online, harus menerapkan "sceptical thinking" dalam menerima sebuah informasi. jangan mudah percaya sebelum kita paham sumber ilmunya, meski berita itu baik.
Adab menuntut ilmu ini akan erat berkaitan dengan keberkahan sebuah ilmu, shg mendatangkan manfaat bagi hidup kita dan umat
d. Dalam dunia online, tidak menyebarkan sumber ilmu yang diawali kalimat "copas dari grup sebelah" tanpa mencantumkan sumber ilmunya dari mana.
e. Dalam dunia online, harus menerapkan "sceptical thinking" dalam menerima sebuah informasi. jangan mudah percaya sebelum kita paham sumber ilmunya, meski berita itu baik.
Adab menuntut ilmu ini akan erat berkaitan dengan keberkahan sebuah ilmu, shg mendatangkan manfaat bagi hidup kita dan umat
Referensi :
Turnomo Raharjo,
Literasi Media & Kearifan Lokal: Konsep dan Aplikasi, Jakarta, 2012.
Turnomo Raharjo,
Literasi Media & Kearifan Lokal: Konsep dan Aplikasi, Jakarta, 2012.
Bukhari Umar, Hadis Tarbawi (pendidikan dalam perspekitf hadis), Jakarta: Amzah,
2014, hlm. 5
2014, hlm. 5
Muhammad bin sholeh, Panduan lengkap Menuntut Ilmu, Jakarta, 2015













*TANYA JAWAB*

~Pertanyaan~
1. Sering kali kita belajar ilmu, paham hingga sangat hafal teori2 ilmu. Pertanyaanya, bagaimana caranya agar ilmu2 yang kita pelajari bisa kita amalkan dalam perbuatan

2. Mengenai adab terhadap sumber ilmu. Bagaimana jika dengan memfotocopy sumber2 ilmu, seperti buku2.. apakah juga termasuk adab tidak baik terhadap sumber ilmu

3. Dalam kemajuan teknologi seringkali kita peroleh ilmu dengan mudah lewat medsos. Namun seringkali juga ilmu yg kita terima dari medsos tersebut tidak ilmiah dan tidak benar2 asli dari sumber ilmunya. Bagaimana cara kita tahu dan bagaimana menyikapinya

~jawaban~
Bunda Etik yang baik,
1). Kalau hanya sampai pada level hafalan teori, itu baru sekedar informasi. Padahal ilmu yang sejati akan menjadi sifat orang yang memilikinya. Belajar matematika dengn tujuan agar kita mengetahui kebenaran yang pasti sebagaimana 1+1 =2. Tapi kalau belajar matematika kemudian dia korupsi, artinya dia baru sampai pad level teori saja. Dan itu tidak ada gunanya.
2).ilmu di peroleh untuk sehingga meninggikan derajat kemuliaan, maka sudah sepatutnya, diperoleh pula dengan cara yang beradab dan mulia. Mulai sekarang belajar mengurangi plagiatisme, mengkopi, membeli bajakan benda2 sumber illustratorβ.
π¬
3).Dengan Literatur media, sebentar saya copykan
π LITERASI MEDIA
By: Septi Peni Wulandani
Bunda Etik yang baik,
1). Kalau hanya sampai pada level hafalan teori, itu baru sekedar informasi. Padahal ilmu yang sejati akan menjadi sifat orang yang memilikinya. Belajar matematika dengn tujuan agar kita mengetahui kebenaran yang pasti sebagaimana 1+1 =2. Tapi kalau belajar matematika kemudian dia korupsi, artinya dia baru sampai pad level teori saja. Dan itu tidak ada gunanya.
2).ilmu di peroleh untuk sehingga meninggikan derajat kemuliaan, maka sudah sepatutnya, diperoleh pula dengan cara yang beradab dan mulia. Mulai sekarang belajar mengurangi plagiatisme, mengkopi, membeli bajakan benda2 sumber illustratorβ.

3).Dengan Literatur media, sebentar saya copykan

By: Septi Peni Wulandani
Apa sebenarnya literasi media itu? Istilah literasi media mungkin belum begitu akrab di telinga kita. Masyarakat mungkin masih terheran dan kurang paham jika ditanya apa sebenarnya literasi media tersebut. Para ahli pun memiliki konsep yang beragam tentang pengertian literasi media, McCannon mengartikan literasi media sebagai kemampuan secara efektif dan secara efesien memahami dan menggunakan komunikasi massa (Strasburger & Wilson, 2002).
Ahli lain James W Potter (2005) mendefinisikan literasi media sebagai satu perangkat perspektif dimana kita secara aktif memberdayakan diri kita sendiri dalam menafsirkan pesan-pesan yang kita terima dan bagaimana cara mengantisipasinya.
Salah satu definisi yang popular menyatakan bahwa literasi media adalah kemampuan untuk mengakses, menganalisis, mengevaluasi, dan mengkomunikasikan isi pesan media. Dari definisi itu dipahami bahwa fokus utamanya berkaitan dengan isi pesan media.
Untuk memahami definisi literasi media lebih mendalam sebaiknya dipahami pula bahwa terdapat tujuh elemen utama di dalamnya. Elemen utama di dalam literasi media adalah sebagai berikut:
1) Sebuah kesadaran akan dampak media terhadap individu dan masyarakat
2) Sebuah pemahaman akan proses komunikasi massa
3) Pengembangan strategi-strategi yang digunakan untuk menganalisis dan membahas pesan-pesan media
4) Sebuah kesadaran akan isi media sebagai βteksβ yang memberikan wawasan dan pengetahuan ke dalam budaya kontemporer manusia dan diri manusia sendiri
5) Peningkatan kesenangan, pemahaman dan apresiasi terhadap isi media. (Silverblatt, 1995)
1) Sebuah kesadaran akan dampak media terhadap individu dan masyarakat
2) Sebuah pemahaman akan proses komunikasi massa
3) Pengembangan strategi-strategi yang digunakan untuk menganalisis dan membahas pesan-pesan media
4) Sebuah kesadaran akan isi media sebagai βteksβ yang memberikan wawasan dan pengetahuan ke dalam budaya kontemporer manusia dan diri manusia sendiri
5) Peningkatan kesenangan, pemahaman dan apresiasi terhadap isi media. (Silverblatt, 1995)
Dulu jaman saya kuliah, susaaaaah banget unt dpt informasi, harus datang ke perpustakaan kota dan propinsi. Tapi sekarang di era digital anak2 dan kita kebanjiran informasi. Era broadcast semarak muncul dimana2 didasari satu hal baik yaitu ingin berbagi.
Nah bagaimana seharusnya kita menyikapi hal tsb?
1. Tidak semua berita baik itu benar, prinsip ini yg harus dipegang pertama kali
2. Telurusi unsur kebenarannya sebelum kita menyebarkan hal baik tersebut
3. Pastikan dari sumber yang terpercaya (mulai dari buku, orang yg lsg mengalami, media kredibel)
4. Hindari kalimat copas dari grup sebelah, krn ini scr implisit "bukan saya yg bertanggung jawab atas kebenaran berita ini, saya hanya menyebar saja"
5. Kuasai materi skeptikal thinking dengan baik di era banjirnya informasi ini
6. Apabila kita ingin share hasil resume sebuah grup, mohon tuntas, jangan ada bagian yang dipotong, krn resume merupakan gambaran hasil dari sebuah diskusi. Dan jangan lupa ijin dengan penulis resume tersebut.
7. Apabila ingin mereview sebuah diskusi di group sebaiknya kita kemas dg pola pemikiran dan gaya bahasa kita, tdk hanya sekedar copas hasil diskusi. Jangan lupa cantumkan sumber dengan jelas : nama group dan nama pemateri/narasumber
Nah bagaimana seharusnya kita menyikapi hal tsb?
1. Tidak semua berita baik itu benar, prinsip ini yg harus dipegang pertama kali
2. Telurusi unsur kebenarannya sebelum kita menyebarkan hal baik tersebut
3. Pastikan dari sumber yang terpercaya (mulai dari buku, orang yg lsg mengalami, media kredibel)
4. Hindari kalimat copas dari grup sebelah, krn ini scr implisit "bukan saya yg bertanggung jawab atas kebenaran berita ini, saya hanya menyebar saja"
5. Kuasai materi skeptikal thinking dengan baik di era banjirnya informasi ini
6. Apabila kita ingin share hasil resume sebuah grup, mohon tuntas, jangan ada bagian yang dipotong, krn resume merupakan gambaran hasil dari sebuah diskusi. Dan jangan lupa ijin dengan penulis resume tersebut.
7. Apabila ingin mereview sebuah diskusi di group sebaiknya kita kemas dg pola pemikiran dan gaya bahasa kita, tdk hanya sekedar copas hasil diskusi. Jangan lupa cantumkan sumber dengan jelas : nama group dan nama pemateri/narasumber
Salam Ibu Profesional,
/Septi Peni Wulandani/
Twitter : @septipw
FB : Septi peni wulandani
Email : septipeni@gmail.comβ
Twitter : @septipw
FB : Septi peni wulandani
Email : septipeni@gmail.comβ

~pertanyaan~
Dalam materi dikatakan,"dalam dunia online qt harus berpikir sceptical thinking dg cara tidak mudah percaya thd berita yg tersebar meski menurut hemat qt berita tsb baik". Pertanyaannya: bagaimana cara mudah membedakan berita yg tersebar di dunia online itu hoax/valid dan bagaimana cara mengetahui darimana sumber asli berita tsb

~jawaban~
Skeptical thinking lbh pada orang yg suka bertanya, ingin tahunya tinggi, suka crosscheck dll
Skeptical thinking lbh pada orang yg suka bertanya, ingin tahunya tinggi, suka crosscheck dll
Berpikir kritis merupakan suatu kemampuan kognitif dan strategi yang meningkatkan kemungkinan hasil yang diharapkan, berpikir yang bertujuan, beralasan, dan berorientasi pada sasaran.
Pemikiran ini mencakup pemecahan masalah, memformulasikan kesimpulan, menghitung kemungkinan, dan membuat keputusan (Halpern dalam Frijters at.al, 2008).
Cara mengetahui hoax apa tdk ya dengan literati media td. Bahasa kerennya tabbayun
πβ


~pertanyaan~
Bagaimana jika ilmu yang disampaikan guru tidak sesuai


~jawaban~
Bunda Azizah dari Kediri,
Pertama-tama, minta izin beliau untuk menyampaikan pendapat kita. Kalau beliau mengizinkan, silahkan kemukanan pendapat Anda. Di sini adakalanya guru bisa menerima pendapat Anda, bisa jadi menolaknya. Kalaupun beliau menolaknya, jangan langsung mendebatnya. Kalau kita baca sejarah, tradisi kritik ini justru menjadi salah satu kegiatan ilmiah, artinya, tradisi mengkritik telah menghasilkan karya ilmiah-karya ilmiah baru dan menjadikan ilmu pengetahuan semakin berkembang. Begitulah, dengan adab, tradisi kritik bisa menjadikan keilmuan berkembang.
β
Bunda Azizah dari Kediri,
Pertama-tama, minta izin beliau untuk menyampaikan pendapat kita. Kalau beliau mengizinkan, silahkan kemukanan pendapat Anda. Di sini adakalanya guru bisa menerima pendapat Anda, bisa jadi menolaknya. Kalaupun beliau menolaknya, jangan langsung mendebatnya. Kalau kita baca sejarah, tradisi kritik ini justru menjadi salah satu kegiatan ilmiah, artinya, tradisi mengkritik telah menghasilkan karya ilmiah-karya ilmiah baru dan menjadikan ilmu pengetahuan semakin berkembang. Begitulah, dengan adab, tradisi kritik bisa menjadikan keilmuan berkembang.


~Pertanyaan~
Selama batin tidak bersih dari hal2 buruk.maka ilmu akan terhalang masuk ke dalam hati.
Bagaimana menjaga batin agar senantiasa Istiqomah bersih, sehingga ilmu mudah masuk, mengingat dunia yg sudah seperti ini

~jawaban~
Bunda Ayut yang penuh kasih,
Aduh.....ini juga PR bagi saya. Menyucikan hati dan menjaganya adalah pekerjaan yang harus dilakukan terus menerus. Sebagian caranya adalah dengan puasa, menjaga hawa nafsu, sholat malam (bagi yang muslim) atau meditasi, dan pastinya mengendalikan diri dari hal-hal yang dilarang.
Bunda Ayut yang penuh kasih,
Aduh.....ini juga PR bagi saya. Menyucikan hati dan menjaganya adalah pekerjaan yang harus dilakukan terus menerus. Sebagian caranya adalah dengan puasa, menjaga hawa nafsu, sholat malam (bagi yang muslim) atau meditasi, dan pastinya mengendalikan diri dari hal-hal yang dilarang.
Tentang TN ini coba renungkan kenapa kita butuh ilmu
Kemudian
a. Bersihkan niat, semata-mata utk meningkatkan derajat kemuliaan hidup.
b. Ilmu itu sebuah kemuliaan, maka carilah dengan cara yg mulia.
c. Kosongkan kepala dengan ilmu yg sdh pernah kita dapatkan. Kemudian penuhi kepala dg rasa ingin tahu, sehingga kita tdk menjadi orang yg sok tau
d. Belajar dengan sepenuh hati ketika ilmu disampaikan
e. Hilangkan dendam dan luka lama, sehingga kita tulus dlm menuntut ilmu, karena menuntut ilmu bukan untuk kepentingan tertentuβ
Kemudian
a. Bersihkan niat, semata-mata utk meningkatkan derajat kemuliaan hidup.
b. Ilmu itu sebuah kemuliaan, maka carilah dengan cara yg mulia.
c. Kosongkan kepala dengan ilmu yg sdh pernah kita dapatkan. Kemudian penuhi kepala dg rasa ingin tahu, sehingga kita tdk menjadi orang yg sok tau
d. Belajar dengan sepenuh hati ketika ilmu disampaikan
e. Hilangkan dendam dan luka lama, sehingga kita tulus dlm menuntut ilmu, karena menuntut ilmu bukan untuk kepentingan tertentuβ

~pertanyaan~
1. Dalam keantusiasan Ananda terhadap buku (sbg sumber ilmu)sering dibawa kemana2. Tidur, ke rumah teman, lesehan di ruang tamu, dll. Bagaimana cara menjelaskan pd Ananda, bahwa sumber ilmu sebaiknya tdk diletakkan sembarangaan

2. Bagaimana jika kita menginginkan suatu buku yg ternyata sdh tdk terbit (tdk dicetak lagi)? Lalu meng-foto copy tanpa bisa ijin pada pengarang bukunya
β

~jawaban~
Mb Brina yg sabar,
1. Dengan contoh, *adab itu tdk diajarkan, akan tetapi ditularkan*
2. Ilmu itu kemuliaan, bs hunungi penerbit atau pengarangnya mb. Karena di era penerbitan modern ini kita bisa kontak langsung dg pengarangnya
Ada teman sy seorang pengarang, beliau sering mdpt request utk menerbitkan kembali buku karangannya yg lama.
Pernah dengar judul komik Pejuang Subuh? Buku itu terbit berulang2 sesuai request pembacanya
β
Mb Brina yg sabar,
1. Dengan contoh, *adab itu tdk diajarkan, akan tetapi ditularkan*
2. Ilmu itu kemuliaan, bs hunungi penerbit atau pengarangnya mb. Karena di era penerbitan modern ini kita bisa kontak langsung dg pengarangnya
Ada teman sy seorang pengarang, beliau sering mdpt request utk menerbitkan kembali buku karangannya yg lama.
Pernah dengar judul komik Pejuang Subuh? Buku itu terbit berulang2 sesuai request pembacanya


~Pertanyaan~
Apa yang dimaksud dengan kalimat barangsiapa yang menimba ilmu hanya semata ingin mendapatkan ilmu tersebut, maka ilmu itu tdk akan bermanfaat baginya.."
Bukankah menuntut ilmu itu adalah sebuah kebaikan dan stiap kebaikan walaupun sebiji Zahrah pun akan ada balasannya
~jawaban~
Menuntut ilmu memang sebuah kebaikan. Barangsiapa yang ingin dunia, maka carilah dengan ilmu. Barangsiapa yang ingin akhirat, maka carilah dengan ilmu. Nah, di sini ilmu bisa berfungsi ganda, bahkan bisa juga digunakan untuk keburukan. Misalnya pandai matematika tapi digunakan untuk korupsi. Nah, di sinilah diperlukan pra-ilmu, pra-belajar, yang disebut sebagai adab. Ilmu tanpa adab itu tidak akan bermanfaat.
Menuntut ilmu memang sebuah kebaikan. Barangsiapa yang ingin dunia, maka carilah dengan ilmu. Barangsiapa yang ingin akhirat, maka carilah dengan ilmu. Nah, di sini ilmu bisa berfungsi ganda, bahkan bisa juga digunakan untuk keburukan. Misalnya pandai matematika tapi digunakan untuk korupsi. Nah, di sinilah diperlukan pra-ilmu, pra-belajar, yang disebut sebagai adab. Ilmu tanpa adab itu tidak akan bermanfaat.
Menuntut ilmu semata untuk mendapatkan ilmu, mendapatkan pengetahuan, tanpa ada niat untuk menjadikan ilmu untuk memperbaiki diri, maka ilmu itu hanya sampai di situ. Jadi ada tingkatan para pencari ilmu. Ada yang mencari ilmu untuk mendapat pekerjaan. Ada yang mencari ilmu untuk mendapat kedudukan. Ada yang mencari ilmu untuk memperbaiki diri. Ada yang mencari ilmu untuk keridhaan Ilahi. Orang-orang itu akan sampai pada apa yang diniatkannya. Kalau ada orang yang mebcari ilmu demi mendapatkan pekerjaan saja, maka ketika ia sudah mendapat pekerjaan, maka tercapailah tujuannya. Ia mungkin dapat pekerjaan, tapi belum tentu dapat ridha Ilahi. Sebaliknya, bila ia mendahulukan niat yang suci dari mencari ilmu, yaitu mendapatkan ridhaNy, mendapatkan jalan memperbiki dirinya, maka ia akan dapatkan itu dan blnus lain akan mengikuti.

~pertanyaan~
1. Yang lebih baik itu belajar satu ilmu tapi dengan sungguh2 dan mendalam atau belajar semua ilmu tapi sedkit2

2.untuk mengajarkan adab menuntut ilmu kepada anak kan krg mengena kalau hanya lewat lisan dan penjelasan..bagaimana mempraktekan adab trsbt dgn cara yg menyenangkan agar akan jg melaksanakan dgn penuh kesadaran tanpa adanya paksaan

~jawaban~
1. Fokus terhadap satu ilmu jauh lebih baik. Tuntaskan satu bidang ilmu sesuai yg kita minati sampai terlihat hasilnya. Setelah menguasai barulah beralif ke ilmu yg lain.
1. Fokus terhadap satu ilmu jauh lebih baik. Tuntaskan satu bidang ilmu sesuai yg kita minati sampai terlihat hasilnya. Setelah menguasai barulah beralif ke ilmu yg lain.
2. Adab itu ditularkan bukan diajarkan, dengan pembiasaan sejak kecil anak bisa diajak berdialog, maka akan tertanam adab yg baik
Untuk anak usia 0 - 7 tahun dg penuh keteladanan dari orang tuanya
Usia 8 - 10 th belajar dengan membuat project bersama
Usia 11 - 15 th dengan pemagangan kepada maestro
β
Usia 8 - 10 th belajar dengan membuat project bersama
Usia 11 - 15 th dengan pemagangan kepada maestro


~pertanyaan~
1). bagaimana adab mengajarkan ilmu kepada anak yg masih berumur 1-2th. Apakah terus kita ajari atau bagaimana

2). Bagaimana solusinya bila kita gabung di 3grup utk menuntut ilmu. Apakah semuanya kita harus ikuti n harus bisa ataukah boleh ditinggal karena banyknya halangan
β

~jawaban~
1). bunda Suci, pertanyaannya mirip2 dengan pertanyaan2 sebelumnya ya, baik saya lengkapi
Membiasakan adab menuntut ilmu utk anak 1-2 y bisa dengan memperkuat bonding, pahamkan dengan bahasa ibu dan keteladanan. Selanjutnya kosisten utk melakukannya
1). bunda Suci, pertanyaannya mirip2 dengan pertanyaan2 sebelumnya ya, baik saya lengkapi
Membiasakan adab menuntut ilmu utk anak 1-2 y bisa dengan memperkuat bonding, pahamkan dengan bahasa ibu dan keteladanan. Selanjutnya kosisten utk melakukannya
2). banyak gabung WAG keilmuan
β‘ pilih satu yg paling diminati kemudian FOKUSβ


~pertanyaan~
.Ilmu kan bisa didapat dr siapapun dan dimanapun dan untuk adap menuntut ilmu kan harus diajar sedini mngkin, pertanyaanya
U/ usia 0-3 th bagaimana cara mengajari adap menuntut ilmu, dan jk pd usia 0-3 th anak blm mempunyai guru husus (guru kelas) lalu bgmn cara kita menjelaskan/memberi pemahaman pd anak agarmenghargai dan menghormati setiap ilmu y didapat dr siapa sj meski profesinya bkn guru
(Realnya:pemahaman anak skrg guru/pemilik ilmu ya guru mereka di sekolah)
π

~jawaban~
bunda Mustahliyatul di Lamongan, nama panggilannya sinten njih? Susah melafalkan nih
π¬
bunda Mustahliyatul di Lamongan, nama panggilannya sinten njih? Susah melafalkan nih

Yang harus ditanamkan pada anak-anak adalah ilmu itu luas, belajar itu di mana saja, orang tua, khususnya ibu, adalah madrasah pertama baginya, dan orang-orang serta lingkungan, serta alam semsesta adalah guru.
Dengan begitu adab menuntut ilmu pun berlaku bagi semuanya. Kepada orang yang lebih tua harus hormat, kepada alam semesta pun harus hormat, dengan cara memperlakukan alam dengan baik.
Jadi yang perlu dirubah adalah pola pikir kita yang nantinya kita tanamkan ke anak-anak
β


~Pertanyaan~
1) bagaimana cara kita sbg ortu untuk menanamkan adab ilmu itu untuk anak2 sejak dini
β
2) bagaimana cara memberi pemahaman ke anak2 ttg pentingnya berilmu
β
1) bagaimana cara kita sbg ortu untuk menanamkan adab ilmu itu untuk anak2 sejak dini

2) bagaimana cara memberi pemahaman ke anak2 ttg pentingnya berilmu

~jawaban~
Bunda Nur, pertanyaan pertama sudah terjawab di pertanyaan sebelumnya
Bunda Nur, pertanyaan pertama sudah terjawab di pertanyaan sebelumnya
Memberikan pemahaman kepada anak tentang pentingnya ilmu dibedakan sesuai usia dan tingkat kefahaman mereka.
Anak usia 0 - 7 bs dengan aktivitas bersama bunda. Misalnya dengan mengajak anak mempelajari sesuatu kemudian diikuti praktek.
Anak usia 0 - 7 bs dengan aktivitas bersama bunda. Misalnya dengan mengajak anak mempelajari sesuatu kemudian diikuti praktek.
Untuk anak yg lebih besar dengan menggunakan Hadist menuntut ilmu
Tholabul 'ilmi faridhotun 'ala kulli muslimin (HR. Ibnu majah no.224)
"menuntut ilmu itu wajib bagi setiap orang islam".
Jadi, baik itu pria atau wanita, selama ia adalah muslim maka wajib mencari ilmu.
"menuntut ilmu itu wajib bagi setiap orang islam".
Jadi, baik itu pria atau wanita, selama ia adalah muslim maka wajib mencari ilmu.
Pahamkan pula tentang syarat diterimanya sebuah amal, hanya ada 2; berilmu dan benar caranya. Orang berilmu lebih dihargai daripada yg miskin ilmu.
β



~pertanyaan~
Di materi tertulis tdk boleh menyebarluaskan tnp mencantumkan sumber, nah misal saya mengambil intinya saja utk saya sampaikan pd murid2 saya sc langsung&menyebutkan sumbernya ttg adab menuntut ilmu, bolehkah? kebetulan saya guru yg srg sekali menjumpai murid2 yg menyela pembicaraan guru, gaduh saat guru menerangkan, dll.
~jawaban~
Bunda Elok, mungkin yg dimasud adalah inti materi Adab Menuntut Ilmu di kelas ini ya
β
Bunda Elok, mungkin yg dimasud adalah inti materi Adab Menuntut Ilmu di kelas ini ya

Khusus materi yg bunda dapatkan di kelas matrik ini pernah ada pertanyaan senada di kelas matrik sebelumnya : _Apakah materi matrikulasi boleh diprint kmd dibukukan dan dibagi di acara parenting
β

Dan dijawab bu Septi,
Program matrikulasi ini *program berkelanjutan dg sistem pendampingan.*
Program matrikulasi ini *program berkelanjutan dg sistem pendampingan.*
materi matrikulasi boleh di tulis secara runtut di blog/web pribadi kita masing-masing kemudian di share ke publik.
Yang tidak boleh adalah langsung share materi ke salah satu/beberapa grup WA tanpa pendampingan fasilitator. Karena ini program berkelanjutan, tidak boleh diterima sepotong-potong dengan sistem broadcasting ke sosmed messager ( seperti WA, line, telegram dll).
Kalau di wall fb, blog, web masih bisa ditelusuri satu persatu
Kalau di wall fb, blog, web masih bisa ditelusuri satu persatu
_apakah di printout, kmd dibagikan boleh?_
Boleh diprint out, akan lebih baik jika ada kelas offline yg didampingi fasilitator. Program offline akan lebih membumikan value yg didapat.
Boleh diprint out, akan lebih baik jika ada kelas offline yg didampingi fasilitator. Program offline akan lebih membumikan value yg didapat.
Karena program matrik ini kita lakukan serentak se nasional per 3 bln sekali baik offline maupun online.
β



~Pertanyaan~
1) Apakah ada perbedaan antara ilmu dan pengetahuan. Kalo memang terdapat perbedaan, apa yg membedakan diantara keduanya
β
2) Jika hubungan antara ortu dan anak tdk bs terputus, apakah sama halnya dg guru?? Sampai dimana kebersambungan antara guru dan murid
β
3. Sebenarnya, siapa saja yg berhak mendapat predikat guru
β
4. KiraΒ² kita sbg ortu, ilmu apa yg seharusnya kita ajarkan pd anak sejak dini
β
1) Apakah ada perbedaan antara ilmu dan pengetahuan. Kalo memang terdapat perbedaan, apa yg membedakan diantara keduanya

2) Jika hubungan antara ortu dan anak tdk bs terputus, apakah sama halnya dg guru?? Sampai dimana kebersambungan antara guru dan murid

3. Sebenarnya, siapa saja yg berhak mendapat predikat guru

4. KiraΒ² kita sbg ortu, ilmu apa yg seharusnya kita ajarkan pd anak sejak dini

~jawaban~
Bunda Badriah dari Nganjuk. Semoga bisa nih membawa rombongan bunda pembelajar dr Nganjuk untuk belajar di IIP
π
Bunda Badriah dari Nganjuk. Semoga bisa nih membawa rombongan bunda pembelajar dr Nganjuk untuk belajar di IIP

1) Sebenarnya tidak pernah jelas perbedaan ilmu dan pengetahuan. Ada yang bahkan menyamakannya. Tapi pengetahuan (knowledge) bisa sekedar informasi belaka yang terkadang bisa juga salah dan bisa juga sekedar opini. Sementara ilmu ('ilm) adalah any organized knowledge, pengetahuan tentang sesuatu sebagaimana adanya. Jadi ilmu bukan sembarang pengetahuan. Ia harus teruji kebenarannya.
2) guru saya pernah bilang bahwa Al-Ghazali pernah menyatakan bahwa orang tua kandung adalah orang tua fisik, sementara guru adalah orang tua jiwa. Maka hubungannya pun sangat erat seerat pertumbuhan jiwa itu sendiri.
3) Guru adalah orang yang pernah mengajari kita apa saja (yang bermanfaat tentunya). Sayyidina Ali pernah mengatakan, ana 'abdu man 'allamani walau harfan. Saya adalah hamba (budak) orang yang pernah mengajariku walau satu huruf.
4) Sebagai orang tua apa saja yang harus diajarkan ke anak? Orang tua adalah guru pertama dan utama, karena tentunya kita ingin menjadi orang tua fisik sekligus jiwa. Kalau dalam Islam ada tingkatan ilmu, yaitu ilmu fardh ain dan fardh kifayah. Kalau saya sendiri, kami menetapkan bahwa untuk ilmi fardh 'ain kami sebagai orang tualah yang bertanggung jawab mengajrkannya.
β



~pertanyaan~
1) Point materi pada minggu ini terasa ngena banget ya..dengan situasi dimana ADAB ilmu di dunia online dilindas begitu saja demi target mendapatkan pasar..
Pertanyaan saya, *bagaimana cara kita untuk menangkal atau memperingatkan teman yang melakukan COPAS tulisan milik orang lain

2). Yang kedua, bagaimana jika setelah diingatkan, ada jawaban bahwa *kalau diposting di dunia online, ya memang bebas di copas*
β

~jawaban~
β‘ apakah bunda dirugikan?

Pastinya dengan cara yang baik, dengan bicara baik-baik bahwa plagiat dalam bentuk apapun tidak bisa dibenarkan. Tidak ada istilah bebas copas kecuali kalau memang ada keterangan tentang bebasnya copas. Bahkan dalam dunia akademik, plagiat bisa menggugurkan gelar akademis. Di dunia maya pun sudah banyak contoh sanksi sosial bagi para plagiator.
β



~Pertanyaan~
1) Ilmu Kan Banyak ya, termasuk ilmu pelajaran di sekolah..Nah bagaimana Kita mengajarkan anak adab menuntut ilmu hingga terlihat perubahan perilakunya mjd lebih Baik di tengah pergaulan Yg kurang Baik? Secara di sekolah Kan budaya keluarga tiap anak berbeda2....JD pembawaan anak beda2....
2) Apakah adab menuntut ilmu Ini diajarkan lebih Dulu sebelum anak2 diajarkan ilmu atau Bersamaan dengan menuntut ilmu

3) Bagaimana mengajarkan anak adab menuntut ilmu sejak Dini? Atau bagaimana saya sebagai orgtua memberi teladan menuntut ilmu sementara sy sudah tidak sekolah Lago


4)Apakah DLM rangka membiasakan adab menuntut ilmu Ini Harus diteladankan Oleh kedua ortu, atau bisakah Salah Satu Saja ,(ibu Saja, misalnya)

~jawaban~
.bunda Bunda Herlina bisa meet up an nih sama saya, kapan saja he...he...
Sesungguhnya yang namanya menuntut ilmu bukan saja milik institusi sekolah, mengajarkan adab dimulai dari rumah masing2, perbedaan itu sesuatu yang wajar. 1. 1. 1. Apabila pengajaran adab sdh tuntas di rumah, maka dimanapun anak kita berada adab itu akan melekat kepada kebiasaannya
2). Wajib mengajarkan adab sebelum menuntut ilmu.
3). Cara membersihkan jiwa (saya ulangi ini ya)
a. Bersihkan niat, semata-mata untuk meaningkatkan derajat kemuliaan hidup.
b. Ilmu itu unt sebuah kemuliaan, maka carilah dg cara-cara yg mulia. Misal tidak menyakiti org yg menjadi sumber ilmunya, tidak membajak karyanya, tidak mengakui tulisannya sbg tulisan kita dll.
c. Kosongkan kepala dg ilmi yg sdh pernah kita dapatkan dan penuhi dengan rasa ingin tahu. Sehingga kita tidak jadi orang yang sok tau
.bunda Bunda Herlina bisa meet up an nih sama saya, kapan saja he...he...
Sesungguhnya yang namanya menuntut ilmu bukan saja milik institusi sekolah, mengajarkan adab dimulai dari rumah masing2, perbedaan itu sesuatu yang wajar. 1. 1. 1. Apabila pengajaran adab sdh tuntas di rumah, maka dimanapun anak kita berada adab itu akan melekat kepada kebiasaannya
2). Wajib mengajarkan adab sebelum menuntut ilmu.
3). Cara membersihkan jiwa (saya ulangi ini ya)
a. Bersihkan niat, semata-mata untuk meaningkatkan derajat kemuliaan hidup.
b. Ilmu itu unt sebuah kemuliaan, maka carilah dg cara-cara yg mulia. Misal tidak menyakiti org yg menjadi sumber ilmunya, tidak membajak karyanya, tidak mengakui tulisannya sbg tulisan kita dll.
c. Kosongkan kepala dg ilmi yg sdh pernah kita dapatkan dan penuhi dengan rasa ingin tahu. Sehingga kita tidak jadi orang yang sok tau
d. Belajar mendengarkan dengan sepenuh hati, ketika ilmu disampaikan.
e. Hilangkan dendam dan luka lama, sehingga kita tulus dalam menuntut ilmu, krn untuk kerahmatan bagi semesta, bukan krn kepentingan ttt.
4) Harus sepaket ibu dan ayah, meskipun single parent, sosok ayah dan ibu harus lengkap dalam masa tumkem anak
β
e. Hilangkan dendam dan luka lama, sehingga kita tulus dalam menuntut ilmu, krn untuk kerahmatan bagi semesta, bukan krn kepentingan ttt.
4) Harus sepaket ibu dan ayah, meskipun single parent, sosok ayah dan ibu harus lengkap dalam masa tumkem anak



~pertanyaan~
1). Terkait dengn adab menuntut ilmu pd adab diri sendiri,apakah menuntut ilmu jika kurang ihlas atau niatnya hanya sekedar ikut- ikutan mk ilmu itu tidk akn perna sampai pd diri kita
2). Bagaimn jk seorng penuntut ilmu itu tdk menghargai seorng guru sementr guru itu tdk ridho dg perbuatnny,apa ilmu itu jg bs sampai pd nya? Trims
1). Terkait dengn adab menuntut ilmu pd adab diri sendiri,apakah menuntut ilmu jika kurang ihlas atau niatnya hanya sekedar ikut- ikutan mk ilmu itu tidk akn perna sampai pd diri kita
2). Bagaimn jk seorng penuntut ilmu itu tdk menghargai seorng guru sementr guru itu tdk ridho dg perbuatnny,apa ilmu itu jg bs sampai pd nya? Trims
~jawaban~
Bunda Laili, ilmu yang disampaikan dari hati (ketulusan dan keikhlasan guru) akan diterima oleh hati (keikhlasan menerima ilmu dari sang murid). Jadi syaratnya memang harus ada keikhlasan kedua belah pihak secara penuh.
Tapi ada kalanya murid belum sampai pada tahap keikhlasan yang penuh, sementara sang guru dengan ikhlas mendoakannya. Bisa jadi doa guru inilah menjadi perantara sampainya ilmu kepada sang murid.β
Bunda Laili, ilmu yang disampaikan dari hati (ketulusan dan keikhlasan guru) akan diterima oleh hati (keikhlasan menerima ilmu dari sang murid). Jadi syaratnya memang harus ada keikhlasan kedua belah pihak secara penuh.
Tapi ada kalanya murid belum sampai pada tahap keikhlasan yang penuh, sementara sang guru dengan ikhlas mendoakannya. Bisa jadi doa guru inilah menjadi perantara sampainya ilmu kepada sang murid.β


~pertanyaan~
1) Apa dan bagaimana "skeptical thinking" itu?
2) Dalam dunia online banyak sumber ygd "diraguΔ·an" kebenarannya/ hoax, nah bagaimana qta tahu sumber ilmu tsb benar atau sesuai dg kebenaran?
1) Apa dan bagaimana "skeptical thinking" itu?
2) Dalam dunia online banyak sumber ygd "diraguΔ·an" kebenarannya/ hoax, nah bagaimana qta tahu sumber ilmu tsb benar atau sesuai dg kebenaran?
~jawaban~
Bunda Nila pertanyaannya serupa dengan pertanyaan sebelumnya
Bunda Nila pertanyaannya serupa dengan pertanyaan sebelumnya


~pertanyaan~
1) bagaimana jika di tengah-tengah kita sedang menuntut ilmu, tiba-tiba anak-anak meminta perhatian lebih, sehingga mau tidak mau kita harus meninggalkan forum tersebut, meskipun sebelumnya anak-anak sudah kita kondisikan.

2) Bagaimana agar ilmu yang kita dapatkan dan berusaha kita amalkan tersebut selain bermanfaat juga mendapatkan keberkahan dari Allah
β

~jawaban~
Bunda Sakina yg insyaa'allah sedang membina keluarga sakinah. Pertanyaan bunda sangat bagus sekali. *Inilah problematika yg dihadapi para bunda pembelajar seperti kita.*
Menuntut ilmu selain ilmu fardhu ain memang bagus. Tapi ada yang namanya prioritas mendesak. Ada aturan-aturan yang harus dipenuhi sebelum kita membawa anak ke majlis ilmu. Untuk itu saya copykan penjelasan bu Septi seperti yg pernah saya dapatkan
Bunda Sakina yg insyaa'allah sedang membina keluarga sakinah. Pertanyaan bunda sangat bagus sekali. *Inilah problematika yg dihadapi para bunda pembelajar seperti kita.*
Menuntut ilmu selain ilmu fardhu ain memang bagus. Tapi ada yang namanya prioritas mendesak. Ada aturan-aturan yang harus dipenuhi sebelum kita membawa anak ke majlis ilmu. Untuk itu saya copykan penjelasan bu Septi seperti yg pernah saya dapatkan
β»β»β»β»β»β»β»β»β»β»β»
ADAB MEMBAWA ANAK KE MAJELIS ILMU
Seorang ibu yang semangat menuntut ilmu tentu saja segala rintangan akan dihadapinya untuk mendapatkan ilmu tersebut. Pertanyaan berikutnya adalah bagaimana kalau kita memiliki anak kecil-kecil, yang tidak bisa ditinggal.Mari kita pelajari adabnya :
1. Tanyakan ke penyelenggara apakah kelas ini mengijinkan anak-anak masuk diruangan atau tidak?
DON'T ASSUME
misal :
"Ah, pasti boleh, ini kan komunitas Ibu-ibu/keluarga dan pasti punya anak kecil, jelas boleh lah"
"Ah, pasti boleh, ini kan komunitas Ibu-ibu/keluarga dan pasti punya anak kecil, jelas boleh lah"
ini ASSUME namanya.
harus di CLARIFY (klarifikasi) di awal. Tidak semua guru ridha kelasnya ada anak-anak dengan berbagai alasan kuat. masing-masing.
2. Apabila tidak diijinkan anak-anak di dalam kelas, maka kita tidak boleh memaksakan diri. Memilih alternatif untuk tidak berangkat, kalau memang tidak ada kids corner atau saudara yang dititipi.
3. Apabila diijinkan, maka kita harus tahu diri, tidak melepas anak begitu saja, berharap ada orang lain yang mengawasi, sedangkan kita fokus belajar, ini namanya EGOIS. Dampingi anak kita terus menerus, apabila anda merasa sikap dan suara anak-anak mengganggu kelas, maka harus cepat tanggap, untuk menggendongnya keluar dari kelas, dan minta maaf.
Meskipun tidak ada yang menegur, kita harus tahu diri, bahwa orang lain pasti akan merasa sangat terganggu. Jangan diam di tempat, hanya semata-mata kita tidak ingin ketinggalan sebuah ilmu.
KEMULIAAN ANAK KITA DI MATA ORANG LAIN, JAUH LEBIH TINGGI DIBANDINGKAN ILMU YANG KITA DAPATKAN.
Maka Jaga Kemuliaannya, dengan tidak sering-sering membawa ke forum orang dewasa yang perlu waktu lama. Karena sejatinya secara fitrah rentang konsentrasi anak hanya 1 menit x umurnya.
Untuk itu andaikata kita punya anak usia 5 tahun, menghadiri majelis ilmu yang perlu waktu 30 menit, maka siapkan 6 amunisi permainan atau aktivitas yang harus dikerjakan anak-anak. Kalau ternyata anak cepat bosan dari rentang konsentrasinya, segera undur diri dan fokus ke anak kita.
2. Keberkahan dan keridhaan Allah itu memang yang utama. Setinggi apapun ilmu kita tidak akan bermanfaat bila Allah tidak ridha. Bagaimana cara mengetahui keridhaanNya? Hatilah yang bicara. Bila kita menjalani apa-apa yang tidak sesuai dengan koridor, maka hati kita tidak akan tenang. Niat lurus, jalan yang benar, ilmu yang baik, bekerja (memanfaatkan ilmu) dengan cara yang baik. Insyaa'allah ridha.
β



~pertanyaan~
Saya seorang guru bund. Akhir akhir ini mulai sedih krn adab anak dalam menuntut ilmu mulai berkurang. Beda dg jaman dulu.
Sekrng semakin musim guru menerangkan sendiri. Guru "di entai" di depan kls. Dan sampai ada kisah teman guru yg di guna guna oleh murid nya sendiri krn murid tersebut pernah di hukum oleh gurunya,murid yg mulai tidak takut lagi di keluarkan dri sekolah.
Pertanyaan nya.
Bagaimana mengatasi murid tersebut biar mereka tau kalo guru pun seharusnya mereka hargai karena ilmu yg guru berikan(adab terhadap guru)
β
Saya seorang guru bund. Akhir akhir ini mulai sedih krn adab anak dalam menuntut ilmu mulai berkurang. Beda dg jaman dulu.
Sekrng semakin musim guru menerangkan sendiri. Guru "di entai" di depan kls. Dan sampai ada kisah teman guru yg di guna guna oleh murid nya sendiri krn murid tersebut pernah di hukum oleh gurunya,murid yg mulai tidak takut lagi di keluarkan dri sekolah.
Pertanyaan nya.
Bagaimana mengatasi murid tersebut biar mereka tau kalo guru pun seharusnya mereka hargai karena ilmu yg guru berikan(adab terhadap guru)

~jawaban~
Bunda Dyah, mulia sekali amanah bunda sbg seorang pendidik, anda tidak sendirian menghadapi masalah ini, di luar sana banyak sekali guru yang mengalami masalah serupa.
Bunda Dyah, mulia sekali amanah bunda sbg seorang pendidik, anda tidak sendirian menghadapi masalah ini, di luar sana banyak sekali guru yang mengalami masalah serupa.
Mengutip kata ustadz Harry Santosa founder HEbAT, inilah masalah yang dihadapi persekolahan modern modern. Kata kunci adab adalah akhlak dan akhlak yang baik terlahir bukan melalui paksaan dan ancaman, akan tetapi akhlak yang baik ini terlahir karena anak-anak terdidik sesuai fitrahnya.
Butuh proses yang panjang untuk meluruskan masalah ini, dan juga keterlibatan berbagai pihak, termasuk orang tua.
Tidak sedikit dari orang tua yang meremehkan pendidikan adab anak-anaknya. Pendidikan anak diserahkan kepada orang lain, sementara mereka sibuk dengan pekerjaannya. Mereka tidak menyadari betapa pentingnya pendidikan adab kepada anak ini. Maka tidak mengherankan ketika banyak dari kalangan anak TK atau SD yang kurang beradab kepada orang tua mereka sendiri, guru apalagi dengan temannya. Bahkan sampai usia SMP pun ketika shalat masih melakukan hal-hal yang tidak dibolehkan dalam shalat, misalnya ngobrol dengan atau menganggu temannya.
Tidak sedikit dari orang tua yang meremehkan pendidikan adab anak-anaknya. Pendidikan anak diserahkan kepada orang lain, sementara mereka sibuk dengan pekerjaannya. Mereka tidak menyadari betapa pentingnya pendidikan adab kepada anak ini. Maka tidak mengherankan ketika banyak dari kalangan anak TK atau SD yang kurang beradab kepada orang tua mereka sendiri, guru apalagi dengan temannya. Bahkan sampai usia SMP pun ketika shalat masih melakukan hal-hal yang tidak dibolehkan dalam shalat, misalnya ngobrol dengan atau menganggu temannya.
Pendidikan adab yang merupakan tanggung jawab utama para orang tua hendaknya telah dibiasakan sejak dini, dimulai sejak masa kanak-kanak. Mendidik anak dengan adab dan akhlak yang baik bukanlah perkara yang mudah. Sebab, lingkungan bergaul anak juga akan mempengaruhi adab kesehariannya. Sehingga adab harus diteladankan dengan komitmen dan konsekuen. Pendidikan adab kepada anak hendaknya didahulukan daripada ilmu. Sebagaimana telah dicontohkan oleh para ulama terdahulu.
Saya sarankan sebagai pihak pendidik sering-seringlah untuk berkomunikasi dengan orang tua tentang masalah ini. Libatkan dan bantu orang tua dalam masalah iniβ


~pertanyaan~
Untuk pd bagian bab diri sendiri dan terhadap guru
Sy sebagai murid(peserta matrikulas),dsna dsebutkn bahwa harus mencari ridho guru dan mengutamakan ilmu serta harus tuntas dlm mencari ilmu.nah untuk kondisi saat ini bolehkah kami yg susah sinyal meminta ijn daftar2 link untuk video.agar kami pun bisa dengan tepat waktu melihat mendengar dan memahami dengan baik materi yang dsmpaikn
β
Untuk pd bagian bab diri sendiri dan terhadap guru
Sy sebagai murid(peserta matrikulas),dsna dsebutkn bahwa harus mencari ridho guru dan mengutamakan ilmu serta harus tuntas dlm mencari ilmu.nah untuk kondisi saat ini bolehkah kami yg susah sinyal meminta ijn daftar2 link untuk video.agar kami pun bisa dengan tepat waktu melihat mendengar dan memahami dengan baik materi yang dsmpaikn

~jawaban~
Bunda Amirah, ibu Septi selaku sumber ilmu sdh membuatkan link2 video utk belajar kita, mohon bersabar untuk mendapatkan linknya sesuai tahapan. Karena dari satu tema ke tema berikutnya saling berkaitan
β
Bunda Amirah, ibu Septi selaku sumber ilmu sdh membuatkan link2 video utk belajar kita, mohon bersabar untuk mendapatkan linknya sesuai tahapan. Karena dari satu tema ke tema berikutnya saling berkaitan



~Pertanyaan~
Berkaitan dengan Adab Bu..
4. ketika kita mengajarkan hal yang baik akan tetapi kata orang yang lebih tua, tetangga atau orang tua bilang "nanti kalau sudah besar akan tau sendiri, sekarang biarkan saja nanti anaknya malah merasa takut, tertekan", padahal yang diajarkan baik misalnya, belajar BAK di toilet. Bagaimana caranya menyikapi pendapat2 tersebut?
Berkaitan dengan Adab Bu..
4. ketika kita mengajarkan hal yang baik akan tetapi kata orang yang lebih tua, tetangga atau orang tua bilang "nanti kalau sudah besar akan tau sendiri, sekarang biarkan saja nanti anaknya malah merasa takut, tertekan", padahal yang diajarkan baik misalnya, belajar BAK di toilet. Bagaimana caranya menyikapi pendapat2 tersebut?
~jawaban~
Bunda Arlinda tinggal di PMI ya?
Menyikapi perkataan orang di luar kita saya pribadi lebih ke arah abaikan. Yg penting kita dan suami sdh sepemahaman.
Krmudian perkuat bonding dengan anak, sehingga kepercayaan anak kepada kita adalah kepercayaan yg tanpa reserve
Komentar
Posting Komentar